Batalyon 751 Sentani di Jayapura mengamuk pada Rabu (29/4). Mereka bahkan merampas senjata di gudang persenjataan dan juga memburu para perwiranya. Pada saat kejadian, beberapa wartawan yang meliput kehilangan kameranya karena dirampas dan dirusak oleh aknum tentara.
Rusuhnya satu batalyon tentara ini diduga kuat karena kemarahan dan kekecewaan pada atasan yang sudah menumpuk. Rasa ketidakpuasan itu akhirnya meledak setelah di picu oleh kejadian meninggalnya seorang anggota kompi E. Jenazah prajurit tersebut di biarkan tekatung-katung dan tidak ditangani oleh batalyon selama lima hari hingga jenazah itu sudah mulai membusuk.
Selain masalah tersebut diatas, menurut salah satu sumber Kompas, kemarahan para prajurit juga disebabkan karena adanya penyunatan dana jatah untuk para prajurit oleh komandannya.
Kondisi kota Sentani mencekam, sesekali terdengar suara tembakan senjata dan beberapa jalan raya di tutup oleh tentara. Mereka menuntut para petinggi militer untuk memperhatikan masalah mereka.
Sumber : Kompas/VM